REYNALD D.T MARJUN
Penulis ingin melihat apakah hasil kematian sebelum dan sesudah covid-19, hasil nya sama atau ada perbedaan.
PELAPORAN KEMATIAN TAHUN 2019
Informasi yang didapatkan dalam rentang bulan Januari hingga September 2019 sebanyak 2,7% terjadi kematian penduduk. Persebaran kematian penduduk berdasarkan wilayah yang paling tinggi yaitu di Jakarta Pusat 0,60% dari total 928.000, sedangkan persentase kematian penduduk yang paling sedikit di wilayah Jakarta Barat 0,36% dari total penduduk 2.590.000 orang. Berdasarkan Jenis Kelamin jumlah kematian penduduk dalam rentang 9 bulan tersebut berjenis kelamin laki-laki sebesar 57,19% dan perempuan 42,81%. Kematian laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan mungkin disebabkan laki-laki lebih suka melakukan hal-hal yang membahayakan dirinya seperti bekerja habis-habisan ketimbang perempuan yang mikir berulang kali dahulu sebelum bertindak dan juga pola hidup laki-laki yang susah untuk hidup sehat serta berbagai faktor lainnya. Berdasarkan pelaporan kematian penduduk perwilayah berdasarkan jenis kelamin perempuan dapat dilihat pada Gambar 2.
Pelaporan perwilayah, kematian perempuan paling banyak terdapat di Jakarta Timur dengan total pelaporan selama Januari-September 13.098. Sedangkan Jumlah kematian paling sedikit terdapat di Kepulauan Seribu dengan 111, hal ini sebanding dengan jumlah penduduk perempuan perwilayah. Wilayah Jakarta Timur mempunyai jumlah penduduk perempuan tertinggi dibandingkan wilayah lainnya yaitu sebesar 1.568.451 orang dan Kepulauan Seribu jumlah penduduk perempuannya hanya 14.260 orang.
Untuk pelaporan kematian penduduk laki-laki bulan Januari-September 2019 dapat dilihat pada Gambar 3. Pelaporan paling banyak juga dari wilayah Jakarta Timur sebanyak 7.490 laporan dan paling sedikit di Kepulauan Seribu dengan jumlah 61 laporan. Hal ini sama dengan kematian penduduk perempuan di dua wilayah tersebut. Pelaporan kematian penduduk setiap bulannya selalu berfluktuasi untuk setiap wilayah. Meskipun terjadi kematian dalam rentang Januari-September bukan berarti jumlah penduduk lansung berkurang karena disamping itu juga ada kelahiran yang akan menyeimbangkan bahkan
melebihi jumlah kematian penduduk.
PELAPORAN KEMATIAN TAHUN 2020
Jumlah pelaporan kematian pada bulan Maret 2020 sebanyak 3.733 pelaporan. Jumlah sebaran per wilayah paling banyak di Jakarta Timur sebesar 28,6%, hal ini disebabkan penduduk di wilayah ini merupakan paling banyak di DKI Jakarta. Kemudian diikuti wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Barat dengan persentase sama yaitu sebesar 20,9%, Jakarta Utara 16,3%, Jakarta Pusat 13,0% dan yang paling sedikit di Kepulauan Seribu sebesar 0,3% karena penduduk di wilayah tersebut paling sedikit jika dibandingkan dengan 5 wilayah lainnya. Persentase ini adalah total pelaporan dari seluruh wilayah. Pelaporan kematian pada bulan Maret 2020 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 2.
Sebaran per wilayah untuk pelaporan kematian paling banyak berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.061 orang, sedangkan perempuan 1.672 orang. Jumlah paling tinggi terdapat di Jakarta Timur sebanyak 586 laki-laki dan 481 perempuan. Pelaporan paling sedikit terdapat di Kepulauan Seribu yaitu 6 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Jika ditelusuri lebih detail sebaran pelaporan kematian di Wilayah Jakarta Timur berdasarkan kecamatan dapat
JUMLAH PENYEBARAN KEMATIAN AKIBAT COVID-19
KESIMPULAN
Lonjakan angka kematian lebih besar terjadi pasca covid merebak
Jumlah orang yang dimakamkan di Provinsi DKI Jakarta pada Maret 2020 mencapai 4.377 pemakaman, atau lebih tinggi 78% dibandingkan rata-rata bulanan sepanjang 2019. Lonjakan pemakaman ini terjadi di tengah penyebaran cepat pandemi virus corona. Berdasarkan data pemakaman dalam situs resmi Dinas Pertamanan Hutan Kota Pemprov DKI, angka kematian dalam satu bulan tersebut merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Jumlah ini juga melonjak dibandingkan catatan pemakanan pada Februari 2020 sebanyak 2.459. Pada tahun lalu, rata-rata pemakaman per bulan mencapai 2.745. Angka tertinggi pemakaman pada tahun lalu mencapai 3.099 dan terendah sebanyak 2.459. Artinya, jumlah pemakaman pada Maret 2020 melonjak 78% dari rata-rata bulanan. Adapun dalam 10 tahun terakhir sebelum bulan lalu, jumlah pemakaman terbanyak terjadi pada Maret 2016 sebanyak 3.404 dan terendah pada Desember 2019 sebanyak 1.094. Positif Corona RI Naik jadi 2.273 Kasus, Pasien Sembuh Capai 164 Orang) Lonjakan angka pemakaman ini terjadi di tengah peningkatan penyebaran virus corona di Indonesia. Jakarta saat ini menjadi kota dengan kasus positif terbanyak di Indonesia. Hingga Minggu (5/4), terdapat 1.143 kasus positif di Jakarta atau 50% dari total kasus nasional. Sebanyak 111 orang meninggal dunia dan 58 berhasil sembuh di Jakarta. Sementara secara nasional, terdapat 198 orang tewas dan 164 orang sembuh
DAFTAR PUSTAKA
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Corona Mewabah, Pemakaman Maret 2020 di Jakarta Melonjak 78%" , https://katadata.co.id/berita/2020/04/05/corona-mewabah-pemakaman-maret-2020-di-jakarta-melonjak-78
Comentarios