top of page

PELUANG BISNIS CO-WORKING SPACE DI BABARSARI

TRMCompany

A. LATAR BELAKANG

Co-working space merupakan ruang yang digunakan untuk bekerja, menghasilkan karya secara bekerja sama baik antar individu maupun perusahaan yang memiliki latar usaha berbeda dan memiliki konsep open space atau transparency, sehingga ditempat ini pengguna dapat bekerja dengan orang lain. Dengan berinteraksi dengan orang lain dapat membuat interaksi antar individu menjadi lebih aktif . Industri co-working space di Asia Tenggara meningkat sekitar 15% (lima belas persen) pada tahun 2017. Hal ini muncul karena harga sewa gedung perkantoran yang relatif mahal padahal bisnis start-up dan freelance job kian banyak, sehingga dibuatlah alternatif kebutuhan ruang kerja. Penyedia co-working space menyediakan fasilitas esensial untuk bisnis, selain tempat bekerja seperti koneksi internet, meeting room, dan juga dapur kecil untuk para pekerja agar dapat bersantai sehingga dapat membuat pengguna tersebut merasa nyaman saat bekerja.

Dalam industri ini menyediakan tempat yang dapat disewa bagi orang - orang baik itu oleh perusahaan atau juga dapat digunakan secara individu. Selain itu juga disediakan ruang pertemuan untuk disewakan. Co-working space memiliki banyak manfaat dalam penggunaannya, yaitu dapat menghemat pengeluaran perusahaan dalam sewa gedung, banyak perusahaan kecil yang sedang dalam pengembangan usahanya memerlukan pendapatan yang besar, namun pengeluaran sedikit sehingga mereka memerlukan harga sewa gedung yang harganya relatif murah namun dapat memenuhi fasilitas yang mereka butuhkan. Manfaat lainnya adalah membangun adanya jaringan baru karena co-working space merupakan tempat berkumpulnya orang bekerja dari berbagai latar belakang perusahaan atau organisasi yang berbeda - beda, sehingga dapat memungkinkan adanya kolaborasi antar perusahaan yang dapat mengembangkan bisnis.

Untuk itu dalam membangun suatu industri co-working space maka sangat diperlukan persiapan yang matang maka riset pasar sangat diperlukan dalam memulai usaha baru, guna untuk menilai peluang dan minat pasar dalam industri ini. Sehingga pengusaha yang akan membangun usaha ini dapat menentukan strategi dalam pengembangan industri co-working space.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peluang bisnis co-working space di Babarsari?

C. TUJUAN

Memberikan data peluang pasar bagi perusahaan produksi.

D. MANFAAT

Mengetahui peluang perusahaan bisnis co-working space.


PENGETAHUAN TENTANG CO-WORKING SPACE


Dari hasil data diatas, dari 31 informan, terdapat 25 informan dengan persentase (80,6%) mengetahui tentang co-working space. Serta 6 informan dengan persentase (19,4%) tidak mengetahui tentang co-working space. Dari hasil data dapat dilihat bahwa informan yang mengetahui tentang co-working space lebih tinggi dibandingkan dengan informan yang tidak mengetahui tentang co-working space.

FREKUENSI KUNJUNGAN

Dari hasil data diatas, dari 31 informan, terdapat 24 informan dengan persentase (77,4%) mengunjungi co-working space 1 sampai 2 kali dalam kurun waktu seminggu. Sedangkan 5 informan dengan persentase (16,7%) mengunjungi co-working space 3 sampai 5 kali dalam kurung waktu seminggu. Serta 2 informan dengan persentase (6,5%) mengunjungi co-working space lebih dari 6 kali dalam kurun waktu seminggu. Dari hasil data dapat dilihat bahwa paling banyak informan hanya mengunjungi co-working space 1 sampai 2 kali dalam kurun waktu seminggu.



PERTIMBANGAN FASILITAS


Dari hasil data diatas, dari 31 informan, terdapat 30 informan dengan persentase (96,8%) mempertimbangkan fasilitas dalam memilih co-working space. Sedangkan 1 informan lainnya dengan persentase (3,2%) tidak mempertimbangkan fasilitas dalam memilih co-working space. Dari hasil data tersebut dapat dilihat bahwa banyak informan yang mempertimbangkan fasilitas yang disediakan dalam memilih co-working space.



PERTIMBANGAN HARGA


Dari hasil data diatas, dari 31, informan terdapat 27 informan dengan persentase (87,1%) mempertimbangkan harga sewa dalam memilih co-working space. Sedangkan 4 informan lain dengan persentase (12,9%) tidak mempertimbangkan harga sewa dalam memilih co-working space. Dari hasil data tersebut dapat dilihat bahwa banyak informan yang mempertimbangkan harga sewa dalam memilih co-working space.


SUMBER PENELITIAN

1 view0 comments

Comments


bottom of page