top of page

Pola Perilaku Konsumen yang bergeser ke Belanja Online

TRMCompany

Menurut J.F Engel pengertian perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan, persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Penelitian tentang pola perilaku konsumen sangatlah penting agar perusahaan / pasar mampu mengetahui siapa target pasar dengan melihat perilaku konsumen. Sedangkan belanja online ada kegiatan jual beli yang dilakukan secara online atau melalui internet yang sekarang kian maju. Dalam penelitian kali ini peneliti ingin meneliti tentang pola perilaku konsumen yang bergeser ke belanja online.


Data 1. Data Shopback insight

Sumber : Nextren.grid

Dari data diatas dapat diketahui bahwa dari tahun 2015 pola perilaku belanja masyarakat sudah terlihat bahwa sudah bergeser ke belanja online walaupun belum begitu tinggi. Namun, pada tahun 2016 pola perilaku belanja online mengalami peningkatan hingga 26%. Hingga pada tahun 2017 pola masyarakat untuk belanja online semakin meningkat menjadi 41%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam kurun waktu 1 tahun peningkatan bisa mencapai 15%. Apalagi jika terdapat sale atau diskon pada belanja online maka peningkatan belanja online juga akan terus meningkat.


Data 2. Permintaan pembelian online

Sumber : STATQO Analytics

Dari data diatas dapat diketahui bahwa sejak terjadinya pandemi covid 19 ini permintaan belanja online semakin meningkat terutama permintaan terhadap kebutuhan pokok. Terlihat pada data bulan maret permintaan terhadap bahan pokok sangat tinggi di aplikasi-aplikasi belanja online. Jumlah pengunjung aplikasi online pun terutama pada aplikasi shopee mencapai 72.973.300.


Data 3. Akumulasi data di Tokopedia

Sumber : Tokopedia.com

Dari data diatas terlihat bahwa beberapa item yang berkaitan dengan covid19 meningkat drastic terutama pada bulan maret 2020 karena pada bulan maret 2020 merupakan awal berita covid yang mulai tersebar di Indonesia. Terlihat dari data penjualan masker yang meningkat hingga 197X. Lalu, tidak hanya barangnya saja yang meningkat namun penjual baru terutama penjual alat kesehatan meningkat hinga 2,5X. Selain alat kesehatan bahan bahan tradisonal, kebutuhan rumah tangga juga menjadi salah satu item yang diminati untuk dibeli di online. Selain itu tokopedia juga melakukan beberapa hal yang membuat masyarakat tetap nyaman dalma berbelanja seperti halnya menutup ribuan toko yang menjual barang jauh dari harga normal, memberi fasilitas bebas ongkir, diskon biaya layanan, membantu usaha bisnis offline menjasi bisnis online, jadi bisnis offline tersebut tetap bisa berkembang.


Data 4. Perilaku Konsumen Indonesia

Dari data diatas diketahui bahwa ada beberapa alasan utama mengapa konsumen lebih memilih belanja online sehingga minat belanja online terus mengalami peningkatan. Beberapa hal tersebut dikarenakan 57% mengatakan cashback atau jaminan uang kembali lalu 49% mengatakan ongkos kirim gratis, serta yang terakhir karena layanan penggantian barang yang membuat pembeli merasa nyaman jika belanja online, jika tidak sesuai barang tersebut bisa ditukarkan atau dikembalikan.


Kesimpulan :

Pola masyarakat Indonesia dapat dikatakan sudah semakin bergeser menjadi pola masyarakat yang lebih memilih berbelanja online dikarenakan beberapa faktor yang terlihat jelas mampu membuat masyarakat lebih nyaman dan merasa tidak dirugikan terutama pada saat pandemic seperti ini. Pada saat pandemic masyarakat pasti lebih memilih belanja online karena selain apa yang mereka inginkan tetap terpenuhi mereka juga tidak dirugikan karena barang yang mereka beli bisa dikembalikan jika tidak sesuai.

Sumber :

17 views0 comments

Comments


bottom of page