Investasi merupakan suatu kegiatan dimana mempersiapakan ekonomi selanjutnya atau melakukan pembangunan ekonomi. Menurut Jogiyanto (2012), investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. Dengan adanya aktiva yang produktif, penundaan konsumsi sekarang untuk diinvestasikan ke aktiva yang produktif tersebut akan meningkatkan utiliti total.
Dalam penelitian kali ini peneliti akan meneliti tentang iklim investasi di daerah Kota Surakarta. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan beberapa indikator dan data diperoleh dari beberapa sumber yang telah tersedia.
Kelembagaan Penanaman Modal
Dalam penanaman modal Kota Surakarta memiliki suatu lembaga yang bernama Badan Penanaman Modal dan Perizinan Kota Surakarta. Bentuk dalam layanan ini yaitu layanan perijinan dan non perijinan satu pintu dan prima dengan segala kemudahan dan biaya transparan dan ketepatan waktu penyelesaian. Selain itu perijinan investasi ini juga dapat dilakukan secara online, atau memanfaatkan sistem informasi dan teknologi informasi.
Kinerja Ekonomi Daerah
Tabel 1. Perkembangan Ekspor dan Impor Antar Daerah Tahun 2015-2019
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta
Dari tabel diatas dilihat bahwa ekspor di Kora Surakarta terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sama halnya dengan impor di Kota Surakarta juga mengalami peningkatan. Namun, setelah dilihat dari hasil tabel di bahwa impor di Kota Surakarta lebih tinggi dari pada ekspor. Serta harga dari ekspor dan impornya terus mengalami peningkatan.
Tabel 2. Tabel Jumlah Realisasi Investasi Kota Surakarta (tahun 2018)
Sumber : Data Jateng Provinsi
Dari data diatas dapat dilihat bahwa realisasi investasi di Kota Surakarta telah mencapai 6.370.881.307.465 . Hanya saja investasi tersebut berasal dari penanaman modal dalam negeri saja. Penanaman modal asing di Surakarta belum ada realisasi investasinya.
Tabel 3. Sektor yang mengalami peningkatan di Kota Surakarta
Sumber : Investasi Surakarta
Diatas merupakan sektor di Kota Surakarta yang mengalami peningkatan dan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian di Kota Surakarta. Sektor yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta yang tertinggi adalah Sektor Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib.
Tabel 4. Jumlah Unit Usaha Kota Surakarta
Dari data diatas dapat diketahu bahwa unit perusahaan terbanyak adalah unit usaha non formal yang jumlahnya mencapai 6.010 dengan jumlah tenaga kerja mencapai 16.441. Sedangkan, Tenaga kerja terbanyak terdapat pada unit industry kecil yang tenaga kerjanya mencapai 30.530.
Tabel 5. Perusahaan Industri
Dari data diatas dapat diketahui bahwa perusahaan industry besar yang paling banyak ada di Kota Surakarta adalah perusahaan tekstil namun masih ada perusahaan lainnya yang lebih banyak jumlahnya. Sedangkan tenaga kerja terbanyak berada pada perusahaa tekstil dimana tenaga kerjanya mencapai 4.373
Wilayah Kota Surakarta
Data 1. Letak Geografis Kota Surakarta
Sumber : Investasi Surakarta
Dari data diatas dapat diketahui bahwa Kota Surakarta dapat dikatakan sebagai Kota yang strategis karena letaknya yang berdekatan dengan kota lain serta iklim suhu, kelembapan yang cenderung normal dan baik.
Data 2. Luas Wilayah Kota Surakarta di berbagai kecamatan
Sumber : Investasi Surakarta
Dari tabel diatas dapat dilihat luas wilayah terbesar adalah Kecamatan Banjarsai yang mencapai 14,81. Selanjutnya wilayah Kecamatan Jebres yang memiliki luas daerah terbesar kedua yaitu 12,58.
Data 3.Tingkat Kepadatanan Penduduk
Sumber : Investasi Surakarta
Dari data diatas dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk tertinggi terdapat didaerah Pasar Kliwon yang mencapai 15.996,64. Sedangkan kepadatan penduduk yang kedua di daerah Kecamatana Serangan yang mencapai 14.175,02
Infrastruktur
Data 1. Banyak Kendaraan Angkutan Umum di Kota Surakarta
Sumber : Data Surakarta
Dari data diatas bahwa transportasi di wilayah Surakarta tergolong banyak yaitu telah mencapai angka 908. Namun, untuk transportasi di Kota Surakarta terbanyak yaitu transportasi taksi, jumlah taksi di Kota Surakarta sebanyak 654.
Data 2. Luas Wilayah Banjir dan Genangan
Sumber Data : Data Surakarta
Dari data diatas dapat dilihat bahwa persentase terbesar daerah yang bebas banjir dan telah teratasi adalah Kecamatan Laweyann dengan luas wilayah 8,53 atau 98,68% yang telah tertangani . Namun daerah terluasnya yaitu kecamatan Banjarsari dengan Luas Wilayah 14,83 namun dikecamatan Banjarsari baru 91,19% daerah bebas banjir dan telah tertangani.
Data 3. Kondisi Jalan
Sumber Data : Data Surakarta
Dari data diatas Panjang jalan di Kota Surakarta yaitu Jl. Adi Sucipto dengan Panjang 2,55km. dapat diketahui dari data diatas juga bajwa kondisi jalan di Kota Surakarta yaitu sedang atau cukup baik dimana kerusakan yang terjadi tidak banyak hanya saja juga tidak terlalu baik.
Tenaga Kerja
Dari data yang didapat dari cjip.jatengprov diketahui beberapa jumlah aspek tenaga kerja yang ada di Surakarta. Apek tersebut yaitu Ketersediaan Angkatan Kerja, Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK), Populasi Usia Kerja. Datanya sebagai berikut:
Kesejahteraan Masyarakat
Sumber: IPM Badan Pusat Statistik Jawa Tengah
Dari data diatas dapat diketahui bahwa Indeks Pembangunan Manusia Kota Surakarta lebih tinggi daripada indeks pembangunan manusia di Jawa Tengah dimana terlihat dari tabel indeks pembangunan manusia di Surakarta telah mencapai 81,46 sedangankan pembangunan manusia di Surakarta hanya 71,12 serta Indeks Pembangunan Manusia terus mengalami peningkatan dari tahun ketahun.
Kesimpulan:
Dari hasil data diatas Kota Surakarta telah memenuhi indikator-indikator iklim investasi atau memenuhi kriteria yang baik. Serta Iklim Investasi di Kota Surakarta sudah baik karena terlihat dari IPM Kota Surakarta yang lebih baik serta kriteria lain seperti kelembagaan penanaman modal, infrastruktur, Wilayah, Tenaga Kerja yang sudah baik dan terpenuhi.
Daftar Pustaka :
Commentaires